Menjadi Titik Kecil dari Tarian Kosmik Semesta

Odspasya
2 min readNov 10, 2021

--

This artist’s illustration of Supernova 1987A reveals the cold, inner regions of the exploded star’s remnants (red) where tremendous amounts of dust were detected and imaged by ALMA. This inner region is contrasted with the outer shell (blue), where the energy from the supernova is colliding (green) with the envelope of gas ejected from the star prior to its powerful detonation. Credit: A. Angelich; NRAO/AUI/NSF

Rhythm may be defined as the way in which one or more unaccented beats are grouped in relation to an accented one. … A rhythmic group can be apprehended only when its elements are distinguished from one another, rhythm…always involves an interrelationship between a single, accented (strong) beat and either one or two unaccented (weak) beats.

Cooper and Meyer (1960). The Rhythmic Structure of Music.

Setiap hari, sadar tidak sadar, kita selalu diperdengarkan dengan bunyi. Musik di playlist spotify. Notifikasi pesan masuk. Orang yang berghibah. Kucing yang merengek karena sedang birahi, atau lapar. Suara langkah kaki ketika berjalan ke warung. Ketukan pintu rumah dari tamu tak diundang. Dan lain halnya yang banyak.

Bunyi sendiri hanyalah merupakan sebuah getaran, yang merambat sebagai gelombang, dan dipersepsikan oleh telinga sebagai suara. Dan getaran, hidup dari ‘gerakan’ bolak-balik dalam suatu periode waktu tertentu.

Salah satu bentuk getaran merupakan ritme atau irama. Gerakan berturut-turut secara teratur. Misalnya, ketika suatu tempo musik bercirikan 60 BPM (Beats per Minute), berarti setiap satu detik— kumpulan dari 60 detik — terdapat satu kali ketukan. Pada kecepatan 120 BPM, setiap detiknya terdapat 2 kali ketukan. Jika kita padatkanlagi lagi lagi dan lagi. Maka ritme akan menciptakan not. Semakin padat maka semakin tinggi frekuensi (re:not) yang dihasilkan. Sebagai demonstrasi, di bawah ini terdapat video demonstrasi bagaimana sekumpulan ketukan yang dipadatkan menjadikan itu sebagai kumpulan not yang berbeda, lalu menjadi harmoni:

you can’t play a chord by tapping — YouTube

Dengan fakta bahwa banyak hal di semesta yang memiliki bunyinya tersendiri; burung yang berkicau, angin yang berhembus, ombak yang menggulung, hujan yang menabrak dasar. Dan lainnya yang tak terhitung. Termasuk jantung setiap manusia yang berdetak, dan segala hal yang dilakukannya di bumi. Semuanya menciptakan bunyi.

Jika harmoni adalah kumpulan not. Dan jika harmoni yang di-superlambat-kan adalah ritme, kumpulan ketukan yang bergerak superlambat. Maka, jangan-jangan semua yang hidup, termasuk manusia, kita, adalah debu-debu kosmik berukuran supermikro yang eksis karena menjadi bagian dari ritme. Titik-titik kecil yang menari untuk sebuah simfoni semesta yang agung.

10 November 2021

--

--

Odspasya
Odspasya

Written by Odspasya

Get it down, a little foolish.

No responses yet